Oh... Ibu
Oleh: Yusri Kombih
Oh... Ibu
Aku yang dilahirkan dari rahimmu
Saat itu aku hanyalah seorang bayi yang masih merah
Menatap dunia dengan tangisan mengoak
Menjeritkan kebahagiaan
Melengking ke saentero jagad
Oh.. Ibu
Aku yang dilahirkan dari rahimmu
Saat itu aku hanyalah seorang bayi yang lemah
Aku tak mampu berjalan di atas kedua kakiku
Jangankan berjalan, berbicara dengan lidahku pun aku tak kuasa
Aku tak mampu berbuat apa-apa
Aku sungguh tak berdaya
Oh... Ibu
Aku yang dilahirkan dari rahimmu
Aku hanya bisa menjeritkan tangisan
Saat aku butuh dengan belaianmu
Aku hanya bisa menjeritkan tangisan
Saat aku butuh dengan kasih sayangmu
Aku hanya bisa membuka mata
Saat aku rindu melihat wajah beningmu
Oh... Ibu
Aku yang dilahirkan dari rahimmu
Yang kau lahirkan dengan susah payah
Dengan penuh perjuanagan
Dengan perjuangan penuh
Antara hidup dan mati
Kau lahirkanku dengan penuh keikhlasan
Kau tak pernah menagih jasamu
Tak pernah kau meminta sesuatu pun dariku
Oh... Ibu
Aku yang dilahirkan dari rahimmu
Dan kini aku telah tumbuh besar
Tidak mungkin aku bisa tumbuh sendiri
Tidak mungkin aku yang membesarkan diriku
Tidak mungkin aku tumbuh besar tanpa kasih dan sayangmu
Tidak mungkin... Oh... Ibu
Oh... Ibu
Engkau selalu memberi
Justru akulah yang tak pernah memberi
Engkau tak pernah meminta
Justru akulah yang selalu meminta-minta
Oh... Ibu
Saat tubuhku terluka
Kau basuh luka itu dengan air matamu
Setiap aku menangis
Engkau sapu tangisku dengan tangan tulusmu
Engkau selalu berusaha menghiburku
Engkau selalu ingin membuatku tertawa
Bila aku sakit
Kau yang sibuk mencari obat
Pontang panting demi kesembuhanku
Oh... Ibu
Engkau begitu tulus
Tak pernah meminta apapun dari jasamu
Yang engkau inginkan hanya,
Aku dapat tersenyum
Aku dapat tertawa
Aku dapat bahagia
Tanpa engkau pedulikan dengan dirimu
Namun...
Oh... Ibu
Cahaya lembut matamu
Kubalas dengan tatapan tajam
Tatapan benci
Belaian tangan kasih sayangmu
Kubalas dengan tamparan kejam
Tanpa hati
Nasehat tulus ikhlas darimu
Kubalas dengan sergahankeras
Tak kuindahkan
Jasa suci muliamu
Kubalas dengan kedurhakaan
Penuh murka
Oh... Ibu
Begitu mulianya hatimu
Meski air matamu berderai olehku
Tapi air kasih sayangmu terus mengalir padaku
Meski ku selalu mendurhakaimu
Namun kau selalu memaafkanku
Oh... Ibu
Begitu durhakanya aku
Mungkin aku tak punya hati
Mungkin aku hanya punya segumpal daging
Yang tak berarti
Yang tak dianugerahi rasa
Oh... Ibu
Begitu durhakanya aku
Kucaci maki kau dengan mulut kotorku
Seakan tak sadar
Seakan lupa
Bahwa kau yang mengajarkan mulut ini berbicara
Kupukul kau dengan tangan jahilku
Seakan tak sadar
Seakan lupa
Dulunya tangan ini tak berdaya
Aku mendiurhakaimu
Aku membentakmu
Aku membencimu
Aku menganggapmu tak berarti
Seakan tak sadar
Seakan lupa
Kau yang mengandungku selama sembilan bulan
Engkau yang melahirkanku
Yang melahirkanku dengan amat kepayahan
Seakan tak sadar
Seakan lupa
Engkaulah yang membesarkanku
Membesarkanku dari sorang bayi yang masih merah
Yang tak jauh berbeda seperti bayi tikus yang merah tak berdaya
Seakan tak sadar
Seakan tak lupa
Bahwa surga berada berada ditelapak kakimu
Oh... Ibu
Maafkan aku
Aku tak seperti yang kau harapkan
Aku yang dulunya kau anggap sebagai malaikat kecilmu
Tapi kini
Aku malah menjadi setan-setan jahannam
Ya... Allah
Ya... Rabb
Ya... Ghafur
Ya... Ya Rahman
Ya... Rahim
Ampunilah aku
Ampunkanlah dosa-dosaku
Ampunilah dosa-dosa ibu-bapakku
Dan sayangilah mereka
Sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil
Amien... Ya... Rabb
Yusrikombih.blogspot,com
Selasa, 19 Oktober 2010
Filled Under:
Kumpulan Puisi Islami
Oh... Ibu
Posted By:
Yusri Kombih
on 02.42
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar