“Saudara, pikirkanlah pelan-pelan dan ikutilah perintah Allah.
Jangan sampai tertipu dengan harapan dan melupakan kematian.
Jangan pula tertambat pada dunia.
Sebab, dunia akan pergi meninggalkan dan menipu kalian.
Dengan segala kemegahannya, ia akan mengelabui kalian.
Dengan berpura-pura sebagai amanat, ia akan menyesatkan kalian.
Dengan segala kemolekannya, ia tampil meminta dilamar kalian.
Dengan begitu, dunia menjadi seperti snggasana dengan segala perhiasannya.
Seluruh mata tertuju padanya.
Semua hati termenung karenanya. Jiwa-jiwa merindukannya.
Namun, begitu banyak orang yang merindukannya justru terbunuh olehnya.
Orang yang dibuat nyaman olehnya justru dihinakannya.
Lihatlah dengan hati yang jernih.
Dunia adalah negeri yang banyak malapetaka dan celaannya.
Pemiliknya akan diuji dan kerajaannya akan hancur.
Yang mengagungkannya akan hina, yang banyak akan sedikit, yang hidup akan mati, yang baik akan berubah menjadi buruk.
Bangkitlah dari kelalaian kalian.
Bangunlah dari tidur kalian sebelum ada yang mengatakan si fulan telah sakit keras.
Adakah yang dapat menunjukkan obatnya?
Adakah dokter yang dapat mengobatinya?
Bahkan, sampai dipanggilkan beberapa dokter kepadamu, kamu tetap tidak memiliki harapa untuk sembuh.
Kemudian ada yang mengatakan bahwa si fulan telah berwasiat dan menghitung-hitung semua hartanya.
Dia sudah tidak dapat berbicara dengan orang di sekitarnya dan tidak dapat lagi mengenal tetangganya.
Keluarlah keringat di dahimu.
Tak henti-henti kamu merintih.
Menutuplah bibir matamu.
Terbuktilah dugaanmu.
Bergumamlah lidahmu.
Menangislan saudara-saudaramu.
Disebutlah kepadamu, ini si fulan, ini saudaramu.
Namun, kamu sudah tidak dapat lagi berbicara.
Lidahmu telah dikunci, tak dapat mengeluarkan sepetah kata pun.
Berakhirlah hidupmu.
Dicabutlah ruhmu dari seluruh tubuhmu.
Dibawlah ruhmu ke langit.
Berkumpullah semua saudaramu.
Kain kafanmu diambilkan.
Mereka segera memandikan dan mengafanimu.
Berakhirlah semua kebisaanmu.
Berhentilah semua orang yang iri kepadamu.
Beralihlah keluargamu kepada hartamu.
Sementara kamu tergadaikan dengan amal yang kau perbuat.”
______________________________
Tashfiyat Al-Qulub oleh Syaikh Yahya ibn Hamzah Al-Yamani
Minggu, 30 Juni 2013
Filled Under:
Mudzakarah
Dunia
Posted By:
Yusri Kombih
on 20.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar