Oleh: F. Khairunnisa
Saat aku meniti
langkahku
Kau seakan menebarkan
duri agar aku berhenti
Saat kucoba
menyeberangi sungai
Kau pula yang perlahan
memutus tali yang kujadikan pegangan
Kucoba untuk
menggenggamnya dengan erat
Meski kutahu
Kekuatanku tak sebesar
harapanku
Tapi
Kau kembali hempaskan
urulan tangan ini
Aku pikir
Kau adalah penuntun
arahku
Tuk sampai pada ujung
lorong ini
Kau yang temani aku
Hingga menemui cahaya
itu
Kau yang dengan sigap
mengulurkan tanganmu
Saat aku terjatuh
Kau yang dengan
ketulusanmu memapahku
Saat kaki ini tak
sempurna menapaki hari
Tapi
Semua hanyalah dalam
anganku
Aku menunggu hujan
turun
Selalu aku menunggu
untuk melangkah saat itu
Aku ingin berjalan
dengan terpaan hujan
Kau tahu apa sebabnya?
Karena aku tidak mau
Jika langit dan bumi
tahu bahwa aku sedang menangis
Aku tak mau mereka
menertawakanku atas hal itu
Terlebih kau!
Aku tak pernah ingin
kau tahu
Jika hingga saat ini
Aku masih menangis
karenamu
Kau pun bintang
Meski hanya cahayamu
yang bisa kudapatkan
Sajak ini untukmu
Dan dengan kealiman
langit
Dalam keheningan malam
Kutitipkan ketulusan
0 komentar:
Posting Komentar