Nafas Kerinduan
(Yusri Kombih)
Bersama malam…
Kala menghembuskan angin kesunyian,
Nafas kerinduan mulai mengendus di hatiku.
Memeluk jiwaku,
Mendekapku hingga nafas terasa sesak di dadaku.
Laksana malam…
Kala sang rembulan tak lagi menyelimuti.
Laksana langit hitam…
Kala bintang-gemintang tak lagi menghiasi,
Semua seperti mati,
Hembusan nafas kehidupan seakan terhenti,
Aku di bumi seperti hanya sendiri…
Memendam rindu tak bertepi.
yusrikombih@gmail.com
Jakarta, 27 Okt '11
Senin, 31 Oktober 2011
Filled Under:
Kumpulan Puisi
Nafas Kerinduan
Posted By:
Yusri Kombih
on 06.47
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
rindu ma siapa bung?
BalasHapusdemi bulan dan rumput-rumput yang bergoyang dibawahnya. Sejatinya dia mungkin rindu pada putri sulung guru kita yang nan jauh di sebrang pulau sana...
BalasHapusAssalamu'alaikum...
BalasHapusBoy... jangan gosip di sinilah.
Gimana nasib kalian di perantauan sana?
Semoga baik2 saja, masih ingat ga waktu kita berdoa bareng masa2 SMA dulu?
Haha... sejauh ini semua terkabul, Alhamdulillah ya Rabb.
Ane mendoakan kalian setiap hari, Insyaallah..
https://setiapkekasihpastimerindukankekasihnya.com
kabar ane sehat semua, alhamdulillah semuanya lancar, tak ku sangka juga bahwa yang ku impikan dulu sekarang jadi nyata,,
BalasHapusdoain ya,,