Yakinlah
bahwa rezeki datangnya dari
Allah
sebagai Dzat Yang Maha Pemberi
Rezeki
dan Maha Kuat lagi Kokoh.
Sementara manusia
adalah makhluk yang tidak
mempunyai kekuasaan
untuk memberikan manfaat dan
mudharat,
meski pada dirinya sendiri.
Manusia juga tidak mempunyai
kemampuanuntk mendatangkan rezeki.
Padahal beban yang paling
sering membuat seseorang menderita di dunia
adalah faktor ekonomi dalam
mencari rezeki,
kesehatan,
dan ketakutan terhadap
kekejaman orang lain.
~**~
Penjamin rezeki seorang hamba
adalah Dzat Yang Maha Pemeberi
Rezeki.
Anehnya,
kebanyakan manusia mencari dan
meminta rezeki kepada selain-Nya.
Ketahuilah,
manusia hanyalah lantaran,
sementara hati seorang muslim
seharusnya terpaut kepada Pencipta lantaran itu
baik dalam urusan rezeki
didapat maupun yang luput darinya.
~**~
Allah berfirman:
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ
رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ [١١:٦]
Dan tidak ada
suatu binatang melata pun di bumi
melainkan
Allah-lah yang memberi rezekinya,
dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya.
Semuanya
tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
(QS. Huud [11]:
6)
Wahai orang yang butuh makan,
wahai makhluk yang membutuhkan
rezeki,
pautkanlah hatimu kepada sang
Pencipta
dan tinggalkanlah bergantung
pada makhluk.
Karena sesungguhnya rezeki ada
di langit,
bukan di swalayan,
di kantor,
atau di pasar.
Allah berfirman:
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ [٥١:٢٢]
Dan di langit terdapat
(sebab-sebab) rezekimu
dan terdapat
(pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
(QS.
Adz-Dzariat [51]: 22)
Tanamkanlah keyakinan dalam
jiwa
bahwa rezeki Anda datang dari
Rabb sekalian alam.
Rezeki Anda tidak akan dimakan
orang lain.
Anda pun tidak akan mati
sampai rezeki Anda sempurna diterima.
Bisa jadi Anda sudah banting
tulang mengejar rezeki,
padahal rezeki itu tidak akan
menghampiri kecuali sesuai dengan apa yang telah digariskan untuk Anda.
Lalu kenapa mesti bersedih
terhadap sesuatu yang pasti terjadi.
Rasulullah bersabda dari Abi
Darda’ ra. :
“Sesungguhnya rezeki itu mengejar seorang hamba
lebih gigih daripada (upaya) yang dilakukan untuk
mencarinya.”
(HR. Thabrani dalam kitab Al-Kabiir dan Ibnu ‘Adi dalam
kitab Al-Kamiil. Lihat di shahihul Jami’, I/ 336, no. 1630)
Dari Jabir ra. dia berkata
bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Andaikata seorang manusia berupaya menghindari rezeki
seperti dia berusaha menghindari mati,
niscaya rezeki itu tetap akan menjumpainya
seperti halnya kematian pula.”
(HR. Abu Nu’aim dan Ibnu ‘Asakir. Lihat Silsilatush
Shalihah, II.672, no. 952)
Rezeki yang selalu dicari
Laksana bayangan yang terus mengiringi
Engkau tak bisa menghindar darinya
Sebab kemana langkah terayun dia mengikuti
(Syair Muhammad bin Idris)
Sebagian ulama mengatakan,
“Jangan habiskan waktumu
untuk mengumpulkan harta
hingga melalaikan amal
kwajibanmu
dan melupakan perkara akhirat.
Dan jangan perlu engkau
terbelenggu oleh dunia
kecuali sekedar apa yang telah
digariskan bagimu.”
Rasulullah saw. bersabda dari
Abu Hurairah ra.:
“Sesungguhnya Allah berfirman kepada hamba-Nya,
‘Sibukkanlah dirimu dengan beribadah kepada-Ku,
Aku akan memenuhi hatimu dengan kekayaan
dan Aku buang darimu kefakiran.
Jika engkau tidak menjalankannya,
maka Aku penuhi dirimu dengan kesibukan (tiada henti)
dan tidak Aku hilangkan kefakiran (darimu).’”
(Shahih Sunan Tirmidzi, III/ 300 no. 2006)
__________
Widaan lil Ahzaan,
Abu
Hamzah Abdullatif bin Hijaz al-Ghamidi
0 komentar:
Posting Komentar