(Hafal Alquran di Usia 3,5 Tahun)
Apa yang terpikir di benak Anda saat membayangkan sosok anak usia 3 tahun 6 bulan? Umumnya, anak seusia ini masih belajar menyusun kalimat dengan benar atau barangkali masih ada yang kurang jelas dalam berbicara. Yang jelas, anak seusia ini masih senang bermain dan merengek minta uang jajan pada ibunya.
Namun, Anda akan takjub dan mungkin akan sulit percaya dengan bocah yang satu ini. Di usianya yang masih belia, ia sudah hafal Alquran di luar kepala. Anda tidak salah baca, ia sudah hafal Alquran 30 juz di usia 3,5 tahun. Siapakah bocah tersebut? Bocah tersebut tiada lain adalah Rukayyatu Fatahu Umar, hafizhah cilik asal Nigeria. Ia memncatat rekor atas namanya sendiri sebagai penghafal Alquran termuda di dunia pada tahun 2013.
Bagaimana Rukayyatu bisa mengahafal 30 juz Alquran pada usia semuda itu? Ternyata, ia memang sangat senang menghafal.
Rukayyatu rajin mengikuti ibunya, Sayyada Maimunah, ke madrasah tempatnya mengajar, yang tak lain adalah milik kakeknya. Di kelas hafalan, gadis cilik itu selalu serius mendengarkan dan menirukan. Ia bahkan sangat betah berada di madrasah yang full day itu, dai jam 07.00 pagi hingga 18:00 sore. Lama-kelamaan, hafalannya pun semakin bertambah banyak.
“Ini bukan berarti ia tidak bermian dengan teman-temannya, ia melakukannya (bermain), terutama dengan mereka juga tengah mengahafal Alquran seperti dia. Hal ini memudahkan mereka memusatkan perhatian dan fokus pada tujuan yang sama, yakni mengahafal Alquran,” tutur sang Ibu.
Waktu berlalu. Hafalan terus bertambah. Hingga akhirnya di usia 3,5 tahun, Rukayyat telah hafal seluruh isi Alquran.
“Saya bersyukur kepada Allah,” ujar Rukayyatu saat ditanya bagaimana perasaannya dapat mengafal Alquran di usia dini. Jawaban ini juga menggambarkan kedewasaan anak penghafal Quran ini yang jauh melebihi usianya.
Pendidikan Keluarga
Pendidikan keluarga sangat berpengaruh terhadap anak. Demikian pula yang dialami oleh Rukayyatu. Keluarganya adalah penghafal Quran. Ibunya, Sayyada Maimaunah, telah menjadi hafizhah di usia 12 tahun. Ayahnya, Fatahu Umar Pandogari juga hafal Quran. Sedangkan sang kakek, Syaikh Dahiru Usman, adalah seorang ulama yang hafal Alquran.
Dan memang, buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Rukayyatu mengikuti jejak keluarganya untuk menjadi pada hafizh, pengahafal Alquran.
Namun ada yang sedikit berbeda. Gadis kecil ini mampu menghafal seluruh ayat Alquran saat belum genap berusia 4 tahun.
“Jujur, saya tidak bisa mengatakan apa-apa, selain sangat bersyukur kepada Allah atas semua ini. ini barokah dari Allah. Saya sangat bersyukur kepada Allah untuk ini,” kata Sayyada Maimunah bercerita tentang keluarganya yang pengahafal Alquran.
“Saya juga bersyukur memiliki ayah seperti Syaikh Dahiru yang mendidikku di jalan Islam. Semoga Allah memberinya umur yang panjang sehingga beliau dapat terus mengabdikan diri kepada Allah dan bermanfaat bagi umat Islam dan umat manusia pada umunya,” tambahnya.
Sayyada Maimunah bertekad akan terus menjaga hafalan putrinya. Ia juga menayadari bahwa putrinya yang masih kanak-kanak memiliki hak bermain yang tak boleh direnggut. Rukayyatu juga tetap perlu mengenyam pendidikan umum di sekolah. Banyak hal yang perlu dipelajari anak-anak di zaman sekarang, termasuk Rukayyatu.
Untuk itu, sang ibu berencana memperdalam pendidikan Alquran dan Islam kepada putrinya sebagai basis. Masa pendidikan itu akan berlangsung hingga usia Rukayyatu memasuki 10 tahun. Setelah berusia 10 tahun baru Rukayyatu akan didaftarkan sebagai murid di sekolah umum. Tentu saja pendidikan Islam bagi Ruakayyatu juga terus berlangsung hingga dewasa, bahkan sepanjang usianya. Tarbiyah madal hayah.
Semoga kisah ini mengetuk hati kita agar jangan sampai kalah dengan anak yang masih sangat belia, tapi sudah hafal 30 juz Alquran (Paling tidak, jika memang sampai saat ini kita belum hafal Quran 30 juz, mulailah saat ini juga!—ed). Dan semoga menjadi inspirasi bagi para orang tua agar mampu mengarahkan sang anak untuk mencintai Alquran.
Sumber: Kisah Bocah 3.5 Tahun & Nenek 80 Tahun Penghafal Alquran, oleh Abdul Hakim El Hamidy
Sumber Gambar:
0 komentar:
Posting Komentar