(كوني لؤلؤة نفيسة ولو بين الرمال ~**~ ~**~ كوني زهرة جميلة ولو بين الأعشاب ~**~ (يسري كومبيه ~**~
"Jadilah Sebutir Mutiara Yang Berharga Meski Di Antara Tumpukan Pasir... Jadilah Setangkai Bunga Yang Indah Meski Di Antara Tumbuhnya Rerumputan..." (Yusri Kombih)

Jumat, 15 Juli 2016

Filled Under:
,

Cerita Tentang Menghafal Al Qur'an


Bismillah Ar Rahman Ar Rahim..


Sering orang2 tua & jama'ah yg bertemu saya mengeluhkan betapa ia kesulitan menghafal Quran..
Lalu saya tanya:
"Berapa kali bapak mengulang ayat yg akan atau sedang bapak hafal?"

"Hmmm..." si bapak mikir2.
Sebelum dijawab langsung saya berikan pertanyaan lanjutan...


"Sampai gak 40 kali?"
"Enggak." Si bapak geleng2.
Nah, itu masalahnya ..

Masalahnya bukan karena "sulit" tetapi kerap kali karena kita "kurang sabar"..

Termasuk saya, saat menghafal Quran saya tidak sabar.. Sering saya mengambil 5 atau 7 koin yg sudah saya cuci & bersihkan, lalu saya jadikan koin-koin itu sebagai alat hitung. Setiap sekali baca, satu koin saya ambil. Sebelum semua koin habis saya tidak akan lanjut ayat. Hal itu agar saya tidak tergesa lanjut ke ayat berikutnya. Dan saya bahkan belum pernah mengulang sampai 40 kali, betapa saya tidak sabar.. Astaghfirullah. A'udzubillah.

Padahal ternyata, inti dari menghafal baik Quran maupun ilmu lainnya adalah mengulang-ulang.

Imam Syafi'i -rahimahullahu ta'ala-, beliau mengulang sebuah hafalan sampai 40 kali. Padahal 1 kali pun beliau langsung hafal. Tetapi beliau ttp melakukan  pengulangan..
Syihab Az Zuhri -rahimahullahu ta'ala- melakukan pengulangan sampai 70 kali untuk sebuah hafalan..
Abu Ishaq As Syirozi -rahimahullahu ta'ala- mengulang pelajaran sampai 100 kali. Hasan bin Abi Bakr An-Naisaburiy -rahimahullahu ta'ala-, mengulangi 50 kali, beliau seorang ahli fiqih. Hasan sang ahli fiqih tersebut banyak mengulang pelajaran di rumahnya, saking banyaknya beliau mengulang pelajaran di rumahnya sampai2 nenek yang tinggal di rumahnya mengatakan,
“Demi Allah, saya telah hafal!"

Kemudian Hasan mengatakan, “Ulangilah”.
Dan nenek tersebut bisa mengulanginya dan telah benar2 telah hafal. Setelah lewat  beberapa hari , Hasan mengatakan,
"Wahai orang tua ulangilah apa yang dulu engkau hafal."
Nenek tersebut menjawab, "Saya sudah tidak mengingatnya."
Lalu Hasan mengatakan, "Saya senantiasa mengulangi hafalanku agar aku tidak lupa sepertimu."
Demikianlah para Salaf as Shalih... Mereka gemar menghafal dan mengulang hafalan. Ada yg mengulang hafalan sampai 100 kali, 250 kali, 500 kali, dst..

Pun dengan mengulang membaca kitab2, mereka (orang-orang shalih terdahulu) gemar sekali membaca, bahkan satu kitab yg sama bisa diulang-ulang membacanya sampai 40 kali, 100 kali, dst. Kita biasanya membaca satu buku cukup sekali, meski kita berkomentar bahwa buku tersebut bagus sekali, namun tetap saja kita malas mengulangnya.

Kembali ke hal menghafal, intinya adalah memperbanyak pengulangan..

Selain mengulang2...
Ada pula hal lain yg juga sangat membantu dalam memudahkan hafalan.
Yakni, memperbanyak mendengarkan ayat-ayat Al Quran..
Selain mengajar Qur'an di sekolah, saya jg mengajar privat Quran di lingkungan masyarakat..
Saat mengajar privat, saya menemukan ada anak-anak yg mudah sekali menghafal ada pula yg sangat kesulitan.

Nah, anak2 yg cepat dalam menghafal--selain karena Allah memberinya kecerdasan--tetapi saya yakin di rumah si anak tersebut biasa & dibiasakan oleh ortu-nya mendengarkan ayat2 Quran ntah itu dari audio atau audio visual.

Saya tidak perlu bertanya pada ortu-nya utk tahu hal ini. Saya bisa tahu dari proses menghafal. Saat saya mengajarkan satu ayat, dia mudah sekali mengucapkan ayat itu, seperti ayat itu tidak asing baginya..

Hal lain yg lebih mendukung dugaan saya, adalah si anak kadang2 mampu menyambung satu ayat dengan ayat berikutnya tanpa saya ajarkan demikian (biasanya saya ajarkan menghafal seayat-seayat alias tidak disambung ke ayat selanjutnya)..

Nah, hal ini hanya mungkin terjadi karena dia sering mendengarkan ayat2 itu. Karena ada di sebagian rekaman2 murottal para Syaikh Qurro' (ahli Quran) yg menyambung2 ayat yg satu dengan ayat berikutnya.


Jika anak lain hanya mampu menghafal 3 ayat baru setiap sekali pertemuan.. Anak2 yg terbiasa mendengar ayat2 Quran mampu menghafal sampe 10 ayat bahkan lebih. Pengalaman saya mengajar anak yg gemar mendengar tersebut, mampu menyelesaikan surat Al Fajr (30 ayat) dalam 3 kali pertemuan singkat (sekitar 30 menit).. Si anak tersebut masih kelas 2 SD. Anak2 yg lain yg seusianya hanya mampu menghafal 2-3 ayat saja per pertemuan ...

Bukan hanya si anak, saya pun merasakan efek dari banyak mendengar ini. Mudah sekali menghafal ayat-ayat yg sering di dengar. Seakan ayat2 itu ada rekamannya di alam bawah sadar. Terdengar meski samar. Intinya ayat-ayat tidak asing lagi dan sudah akrab.

Maka itu, jika ada sebuah surat yg ingin kita hafal, coba cari murottal surat tersebut yg sangat kita sukai ... Lalu sering2 dengarkan bahkan jika kita mengerjakan tugas lain, tidak mesti fokus "mendengarkan", sekedar "mendengar" pun boleh. Misalkan surat Ar Rahman, Al Waqi'ah, dll... Bisa dari suara Misyari Rasyid al 'Afasy, Hani Ar Rifa'i, Sa'ad Al Ghomidi, Mahmud Kholil Al Hushshory, ramatullahi 'alaihim.. atau bahkan rekaman suara sendiri.

Nanti akan tiba saatnya, betapa mudah sekali menghafal ayat tersebut dengan izin Allah, insyaallah.


Maka membiasakan mendengar murottal Alquran juga bisa membantu mempermudah proses menghafal Al Quran.

Baik dengan fokus mendengarkan, atau sekedar mendengar saat kita sibuk dengan urusan lain (menyetir, membaca buku, menulis, memasak, dll). Bahkan saat kita tidur sekali pun, otak akan kita tetap bekerja saat audio murottal tersebut masuk melalui pendengaran kita. Dan hal ini telah terbukti secara ilmiah.. Allahu a'lam.

Banyak mengulang, banyak mendengar..
Sisanya, bersungguh-sungguh dan banyak berdo'a.. kemudian Istiqomah! 😅
Allahumma irhanma bi al Quran.. Aamiin.. 😀



Yusri Kombih
PTIQ Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar

Visitor

free counters

Copyright @ 2013 صاحب القرآن.